
lingkar-desa.com- Beternak unggas seperti ayam lazim dilakukan para petani di rumah masing-masing. Penyakit menjadi langganan cerita yang setiap tahunnya pada bulan tertentu menyerang ayam yang mengakibatkan ayam mati serentak.
Kematian ayam peliharaan, walaupun sedikit jumlahnya, tentu sangat merugikan. Apalagi bila penyakit menyerang tak pandang bulu, ayam jantan, betina, induk maupun anak-anak bisa ludes.
Untuk itu perlu ada alternatif cara yang bisa dilakukan untk mengatasi kematian ayam akibat serangan penyakit sembari menjadikan ayam tumbuh sehat. Caranya dengan memberikan obat.
Tentu ada banyak obat yang ditawarkan di toko-toko atau oleh perusahaan-perusahaan. Akan tetapi, petani bisa membuat obat sendiri di rumah dengan bahan yang ada di kebun dan peralatan yang sederhana. Kami menyebutnya Jamu ‘Three in One’. Mengapa disebut demikian karena dalam satu obat berbentuk cairan terkandung tiga manfaat.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat obat herbal untuk ayam ini yakni kunyit, hali, temulawak dan air kelapa.
Masing-masing bahan memiliki manfaat berbeda-beda. Kunyit berfungsi sebagai antibiotik yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Halia atau jahe membantu memperlancar peredaran darah sekaligus menjaga suhu tubuh ayam tetap hangat terutama di musim pancaroba. Temulawak bermanfaat memperbaiki kerja hati dan meningkatkan nafsu makan. Sementara itu, air kelapa bermanfaat sebagai bahan utama dalam proses fermentasi.
Untuk mengolah bahan-bahan tersebut menjadi obat herbal dibutuhkan alat-alat yakni lesung, pisau iris, parang, wadah penampung (baskom), gentong atau jeriken dengan ukuran disesuaikan dengan jumlah yang ingin dihasilkan atau bisa menggunakan botol bekas air mineral ukuran 1500 ml.
Cara Pembuatan
Masing-masing bahan yakni kunyit, halia, dan temulawak dibersihkan lalu diiris kecil-kecil. Setelah itu, hasil irisan dikumpulkan secara terpisah. Setelah itu, kunyit, hali dan temulawak yang telah dipisahkan ditumbuk menggunakan lesung sampai halus. Masukkan masing-masing bahan ke dalam tiga wadah (botol) yang berbeda untuk difermentasi dengan air kelapa.
Untuk fermentasi bahan dasar ada catatan penting yang harus diperhatikan. Rumusnya komposisi masing-masing bahan nilainya 5% dari total keseluruhan bahan. Artinya, jika kita ingin melakukan fermentasi dalam wadah botol bekas air mineral dengan volume 1.500 ml maka ukuran masing-masing bahan adalah 75 gram. Jadi, 75 gram halia, atau kunyit atau temulawak dalam 1.500 liter air kelapa. Proses fermentasi maksimal berlangsung selama 14 hari atau 2 minggu.
Selama fermentasi, setidaknya 2 hari sekali membuka tutup botol atau wadah selama beberapa menit untuk mengurangi tekanan gas. Jika tidak bisa menyebabkan botol meletus.

Panen dan Penggunaan
Setelah 2 minggu proses fermentasi maka saatnya untuk panen. Siapkan wadah kosong untuk penyimpanan hasil panen. Tuangkan air hasil fermentasi ke dalam wadah terbuka dan lakukan penyaringan. Selanjutnya isi dalam wadah tertutup untuk siap digunakan.
Penggunaan ramual herbal ini bisa dicampurkan pada makanan atau minuman. Bisa pula makanan direndam terlebih dahulu dalam ramuan. Ramuan ini bisa digunakan pada uanggas peliharaan lain selain ayam seperti itik. Dosisnya, pada ayam atau itik yang menujukkan gejala ringan terserang penyakit berikan
10 tutup botol dalam 0,5 liter beras atau dedak jagung atau jenis pakan lainnya.
Untuk yang sudah sekarat, tangkap dan langsung diberi minum 2-3 sendok per ekor. Sepuluh menit kemudian lihat hasilnya, anda akan tersenyum.
Ini sudah diujicobakan. Silahkan anda mencobanya di rumah masing-masing.* * *