
lingkar-desa.com- Kelompok Tani Obor Sodang, Desa Nen Bura, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka mendorong petani setempat untuk memproduksi pupuk dan pestisida. Hal ini dilakukan dengan menggelar pelatihan Pembuatan Pupuk dan Pestisida Nabati.
Pelatihan berlangsung selama dua hari yakni Jumat (15/10/2021) dan Sabtu (16/10/2021).
“Petani sering mengalami kendala produktifitas tanaman akibat kurangnya pupuk dan serangan hama. Padahal, alam sekitar kita menyediakan banyak material yang bisa diolaj menjadi pupuk dan pestisida,” ungkap Ketua Poktan Obor Sodang,” Mus Muliadi pada Sabtu (16/10/2021) lalu.
Dalam pelatihan tersebut, Obor Sodang menghadirkan fasilitator dari Wahana Tani Mandiri. WTM sendiri merupakan NGO yang bergerak di bidang pemberdayaan dan advokasi petani dan telah lama mempraktikkan pertanian organik.
Awalnya, pelatihan hanya direncanakan bagi anggota Poktan Obor Sodang yang berjumlah 10 orang. Akan tetapi, anggota kelompok bersepakat mengajak sebagian besar petani di Dusun Hepang untuk ikut belajar bersama.
“Kami ingin semua orang belajar. Ini pengetahuan yang baik untuk semua orang jadi tidak boleh dibatasi hanya karena keterbatasan anggaran,” tandas anggota Poktan Obor Sodang, Pampi.
Petani tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dari pelatihan tersebut. Hasil praktiknya adalah pestisida organik dan pupuk cair organik yang tersedia dalam jumlah banyak.
Oleh karenanya, Poktan Obor Sodang akan membagikan hasil fermentasi pestisida dan pupuk cair tersebut secara gratis kepada para petani yang telah berpartisipasi dalam proses kegiatan.
Dukungan Pemdes
Poktan Obor Sodang adalah salah satu kelompok tani di Desa Nen Bura, Kecamatan Doreng. Obor Sodang dibentuk dua tahun lalu, yakni sejak tahun 2019. Tujuannya adalah agar petani bisa bersatu dan belajar bersama mengatasi persoalan yang dihadapi petani.
Beranggotakan 10 orang, Obor Sodang memulai aktivitas kelompoknya dengan kerja gilir, seperti pembersihan kebun, buka kebun baru, dan pembibitan. Selain di lapangan pertanian, Obor Sodang juga melakukan aktifitas di luar pertanian seperti arisan dan kerja-kerja yang lain sesuai kebutuhan anggota.
Setelah mendaftarkan diri ke Pemerintah Desa, pada tahun 2020 beberapa anggota mengusulkan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida organik.
Usulan kegiatan ini merupakan bagian dari perencanaan kelompok untuk kelanjutan usaha tani kelompok salah satunya adalah budidaya tanaman coklat yang dimulai dari pembibitan yang sudah dikerjakan kelompok sejak tahun 2020 lalu.
Usulan disampaikan melalui Musrenbangdes pada tahun 2020 itu terjawab di tahun 2021.
Pemerintah Desa bersama BPD kemudian bersepakat menetapkan anggaran sebesar kurang lebih Rp 15 juta untuk pembiayaan pelatihan.
Apresiasi Dari Warga

Meski anggaran dialokasikan hanya untuk kurang lebih 10 orang, Poktan Obor Sodang bersikeras melibatkan banyak warga lainnya untuk mengikuti proses selama 2 hari kegiatan.
Warga yang juga petani tersebut antusias mengikuti kegiatan.
Selain praktek pembuatan pestisida dan pupuk cair, peserta juga mendapatkan pencerahan dan motivasi-motivasi.
Hari pertama kegiatan petani belajar materi-materi seperti analisis usaha tani, manajemen kelompok tani, pertanian terpadu dan berbagai sharing terkait pertanian lainnya.
Marsealis Mehan, salah satu warga diluar kelompok yang mengikuti kegiatan ini mengaku kegiatan semacam ini baru terjadi pertama kali di Nen Bura.
“Kami senang dengan kegiatan ini, selama ini belum ada orang pertanian yang hadir langsung dan memberikan pengetahuan kepada petani seperti dua hari kegiatan yang kami ikut saat ini,” ujar Marsialis.
Hadir pula dalam kegiatan ini beberapa petugas BPP dan PPL Swadaya dari Kecamatan Doreng.
Adapun rencana aplikasi dari hasil pembuatan Pestisida dan Pupuk cair ini adalah untuk penyemprotan hama dan penyemprotan pupuk pada coklat yang telah ditanam oleh anggota kelompok Obor Sodang.
Pestisida organik dan pupuk cair ini juga bisa diaplikasikan di berbagai jenis tanaman, baik tanaman komoditi maupun tanaman pangan dan hortikultura. * * *