
lingkar-desa.com- Sejak kemunculan kasus pertama akhir 2019 lalu di Wuhan Cina, sampai saat ini dunia dilanda wabah ini. Indonesia pun tak luput.
Berbagai kebijakan diambil, dana sekian banyak digelontorkan untuk menghadapi pandemi ini termasuk untuk belanja peralatan medis, APD dan obat-obatan.
Meski demikian, sampai saat ini belum juga ditemukan obat penyembuh penderita COVID 19. Antivirusnya pun masih terus dicari oleh ilmuwan seantero dunia.
Belakangan pemerintah memberlakukan new normal. Masyarakat diizinkan berkatifits seperti biasa namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Tentu sudah kewajiban termasuk warga desa untuk tetap waspada.
Selain langkah pencegahan yang sering dianjurkan pemerintah, ada banyak pasien yang akhirnya sembuh karena memiliki kekebalan tubuh.
Nah, bicara mengenai kekebalan tubuh, ada beberapa ramuan herbal yang bisa dibuat di kampung atau desa dengan bahan-bahan yang ada di kebun ata pekarangan.
Sayur, Kapsul dan Teh Kelor

Masyarakat pada umumnya mengkonsumsi kelor sebagai sayuran. Tanaman ini mudah tumbuh di kebun atau pun di pekarangan rumah di kampung-kampung.
Dilansir WHO, mengkonsumsi daun kelor membantu perkembangan tubuh dan dapat mengatasi berbagai penyakit.
Dalam daun kelor terdapat kandungan vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6 serta vitamin C, mineral dan senyawa tanaman bermanfaat lainnya.
Dikutip dari liputan6.com, kelor memiliki fungsi antioksidan, pencegah stres, agen anti bakteri, mengatasi peradangan, mengatur kadar kolesterol, dan mengatasi diabetes serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Selain sebagai sayuran, kelor bisa diolah menjadi kapsul kelor atau pun teh kelor. Semuanya berbahan dasar daun kelor, hanya saja beda bentuk. Sayur dikonsumsi langsung dengan dibuat bening. Sementara itu, teh kelor merupakan hasil seduh daun kelor kering dengan air panas dan kapsul kelor merupakan hasil tumbukan daun kelor kering yang dimasukkan ke dalam kapsul.
Minyak Kelapa Murni
Tak dipungkiri lagi minyak kelapa murni merupakan obat ampuh untuk meningkatkan imunitas tubuh. Ilmuwan di Filipina sebelumnya telah menggunakan VCO dalam perawatan pasien HIV/AIDS.
Dikutip dari katadata.co, sejak awal april lalu, Filipina mulai mengujicobakan penggunaan VCO untuk penyembuhan pasien COVID 19. Penelitian ini melibatkan rumah sakit dan masyarakat umum. Masih dari katadata.co disebutkan Dalam jurnal yang dipublikasikan dalam laman Ateneo De Manila University pada 31 Januari lalu, menjelaskan bahwa asam laurat minyak kelapa mengandung asam laurat yang baik untuk kesehatan manusia. Saat dikonsumsi, asam tersebut akan memaksa tubuh memproduksi senyawa monolaurin yang mampu memicu aktivitas penolakan virus.
Nah, tanaman kelapa tentu taka sing dengan masyarakat kita di kampong-kampung. Pembuatan VCO pun mudah.
Buah kelapa tua dihaluskan dengan cara diparut atau diblender lalu dicampur dengan air dan disimpan dalam wadah selama 24 jam. Setelah 24 jam akan terbentuk 3 lapisan yakni minyak (atas), santan (tengah) dan air. Minyak dapat disaring lagi dengan kain atau tisu.
Jus Mengkudu

Mengkudu sesungguhnya sangat baik untuk kesehatan. Hanya saja rasa buahnya yang pahit membuatnya enggan dikonsumsi. Padahal tanaman ini biasanya ada di kampung baik di kebun atau pun pekarangan warga meski tak dibudidayakan untuk kepentingan ekonomi.
Jus mengkudu atau disebut noni merupakan bentuk olahan mengkudu agar aman dikomsumsi. Masayarakat pasifik adalah salah satu yang gemar mengkonsumsi mengkudu.
Mengkudu memiliki sumber karbohidrat, tinggi vitamin A, vitamin C, zat besi dan niasin. Daging buahnya rendah lemak dan tinggi protein. Nutrisi inilah yang sangat dipelukan tubuh untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit. Kandungan antioksidannya melindungi tubuh dari radikal bebas.
Jus mengkudu bisa dibuat sendiri di rumah. Bersihkan buah mengkudu yang telah matang, blnder daging buah mengkudu lau tambahkan madu. Cara lain adalah dengan menghancurkan buah mengkudu lalu difermentasi utnuk diambil sarinya dan diminum.
Jus Temulawak
Temulawak adalah tanaman rimpang yang mudah ditemukan di kebun. Temulawak sudah lazim digunakan sebagai salah satu bahan dasar obat tradisional.
Temulawak terkenal karena kandungan kurkumin yang memang membawa banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Namun, tanaman ini juga terbukti memiliki kandungan lain yang sama baiknya, seperti zat tepung dan minyak atsiri, yang dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta bersifat antiinflamasi.
Minyak atsiri pada temulawak sendiri terdiri atas zat-zat seperti d-kamfer, siklo isoren, mirsen, tumerol, xanthorrhizol, zingiberen, dan zingeberol. Temulawak juga mengandung serat kasar, abu, protein, dan mineral meski dalam jumlah yang lebih sedikit. Kandungan lain yang tidak bisa diremehkan dari temulawak adalah antioksidan, seperti flavonoid, fenol dan kurkumin.
Cara mudah mengolah temulawak adalah menjadikannya jus. Caranya bersihkan temulawak, blender lalu fermentasi untuk menghilangkan kandungan gas. Biasanya ditambahkan kunyit dan madu.
Jeruk dan Kulit Jeruk
Belum lama ini peneliti gabungan dari UI dan IPB menyatakan jeruk dan kulit jeruk bisa dijadikan penangkal corona. Pasalnya, kandungan senyawa hesperidin dalam jeruk bermanfaat untuk melindungi tubuh dari bakteri dan virus.
Menariknya hesperidin bukan hanya ada pada jeruk buah tetapi semua jenis tanaman jeruk.
Lazimnya jeruk selain bisa dikonsumsi langsung juga dijadikan jus agar lebih nikmat dikonsumsi. Jangan lupa tambahkan kulit jeruk. S
Sari Jahe

Seperti temulawak atau pun kunyit, tanaman rimpang yang satu ini juga mudah ditemukan di kebun. Tak diragukan lagi khasiat jahe untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Melansir Buku Temu-temuan dan Empon-empon (2009) oleh Ir. Fauziah Muhlisah, jahe juga disebut memiliki banyak manfaat kesehatan salah satunya meningkatkan kekebalan tubuh.
Di Indonesia terkenal minuman jahe tradisional Jawa yang disebut Wedang Jahe. Meski jahe bisa dikonsumsi langsung, lebih nikmat bila diolah menjadi minuman sari jahe.
Caranya rebus jahe yang telah dipotong. Ambil airnya, tambahkan gula dan jeruk nipis. Jus jahe siap diminum.